ugly naked man

meja kuning itu legam tampak warnanya, setia walau tidak berseri lagi. saya dan “teman” mengisi bangku berempat itu dgn menghirup gelas penuh nikmat mengiring bunyi perut minta di isi. keluh teman tentang rumah tangganya sengaja saya rungkai selamba; berkongsi suka duka cuba mencari penyelesaian tidak bernoktah. itulah gunanya kawan. setidaknya tergalaslah sedikit beban dipikul. peliknya kenapalah penyelesaian itu begitu sukar dan semakin pudar dlm atinya. sudah tidak sanggup melihat dirinya terperangkap dlm kusut masai “kotak cinta”.

pergolakan emosi sering saja memerangkap kami, salah bertanya. sugul. selayaknya tiada sape yg sanggup menyakiti ati dan prasaan itu. perempuan itu dia!!! tidakkah engkau malu berdiri gagah merenung tampan tetapi ego menepis persoalan cinta? tiada sape yg sempurna, engkau bukan nabi!?!

beberapa kali juga saya lihat lebam ditangan lengannya, pasti ada yg tidak kena walaupun cuba disogok alasan demi alasan. degil atau kebal? tawar atau hambar? …cerai. pwooooorrrhhh, itukah jawapan terbaik utk masa ini? saya terlalu diplomatik agaknya. sebagai teman saya setuju jika itu membuat dia terlepas dari kemelut ini (tiada emak bapak yg menolak pintu ati anaknya). sebagai org luar dari pintu rumah tangga itu, banyak lagi pilihan utk diselesaikan…dan kenapa itu?

“happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony” by mahatma gandhi.

jauh saya mengelamun meninggalkan meja kuning dan mobil ini yg masih tidak terinjak. kl sentiasa begini…dewasa dlm mobil mungkin? bila terperangkap dalam lalulintas, mobil mahal pun sudah tidak punya harga lagi. mungkinkah kita juga begitu? terhenti lagi. cuma ini ongkosnya…mana bisa ketemu kamu kemari.

“beb, ngko ok tak beb?”

“aku nak berhenti jadi bini org”



p/s: (buchuk) saya takan nangis dan saya tak marah kamu sebabnya saya juga pernah buat silap begitu. apa yg baik utk awak, itu yg baik utk saya...amen :-)